BuletinMalut.com.TERNATE- Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Ternate serahkan bantuan alat musik akustik kepada empat komunitas salah satunya pemuda gereja Kalvari.
Pembina Komunitas Musik Kota Ternate, Rizal Marsaoly, menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate melalui Dinas Pariwisata selalu memberikan perhatian kepada komunitas-komunitas di daerah ini.
Lanjutnya, pemberian bantuan bukan hanya kali ini dilakukan namun tetapi pada tahun sebelumnya sudah sering menyerahkan hal seperti hal tersebut. Tujuan dari penyerahan berupa bantuan alat musik itu untuk mengembangkan pariwisata.
“Pemkot tidak bisa bekerja sendiri namun harus ada peran dari pihak swasta mau pun komunitas dan juga perguruan tinggi agar bisa menunjang terlaksananya kegiatan dengan baik,” ujarnya, Rabu (13/11/2024) malam.
Dikatakan, bahwa pemerintah menyediakan lahan diparkiran pelabuhan Semut supaya para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa berjualan dan kemudian juga ada para penggiat musik yang sering tampil pada malam-malam tertentu menghibur para pengunjung.
Menurutnya, dengan penyerahan bantuan ini bisa memberikan semangat bagi para penggiat musik sehingga terus untuk terus berkreasi dengan menciptakan ide-ide yang baru.
“sebelumnya kami telah menyerahkan alat bantuan musik di belakang Jati Land Mall dan malam ini dipelataran parkiran pelabuhan Semut Mangga Dua,” kata Rizal yang juga selaku Sekda Kota Ternate.
Ia berjanji, bukan hanya komunitas musik yang bakal dirinya perhatikan tetapi juga komunitas lainnya yang ada di Kota Ternate. Karena komunitas dan pariwisata tidak bisa dipisahkan.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Rustam Panjab Mahli, penyerahan bantuan diperuntukan kepada komunitas yang layak untuk menerima. Kebetulan pos anggarannya ada sehingga dia realisasikan.
“Karena anggarannya terbatas maka hanya bantuan alat music diberikan kepada komunitas yang belum pernah sama sekali tersentuh bantuan dari pemerintah,” ucap kadis.
Ia menyebutkan, pemberian bantuan adalah satu komitmen Pemkot mengembangkan pariwisata dengan bekerja sama dengan para komunitas. Pemberian bantuan ini hanya kepada 10 komunitas saja lantaran keterbatasan anggaran.
“Bahkan kedepannya nanti kami bakal turun ke lapangan untuk mengidentifikasi lewat Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata,” pungkasnya sembari mengakhiri.*(Ril/red).