Buletinmalut.com TERNATE – Praktik truk tangki bahan bakar minyak (BBM) “kencing di jalan” atau dugaan mafia pencurian BBM di jalan, kini masih marak terjadi di Kota Ternate, Maluku Utara, pada sejumlah titik lokasi.
Titik-titik lokasi penampungan ilegal BBM kencing di jalan itu, mulai dari Jln Raya Pertamina Kelurahan Gambesi dan Kelurahan Sasa Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate Maluku Utara.
BBM bersubsidi jenis Solar, Lertalite dan Avtur kencing di jalan itu, menurut pengakuan salah satu warga (38)mantan sopir transportasi sebuah perusahaan di ternate, Jumat(04/11/2022) mengatakan bahwa BBM jenis Avtur, Pertalite dan solar bersubsidi itu dengan mengambilnya dari truk tangki yang berisi penuh (sesuai tera, atau timbangannya, Red), namun ada jatah untuk “ruang kosong” akibat risiko penguapan sebesar puluhan liter.
” Dalam sehari Jatah BBM puluhan liter kami peroleh itu kurang lebih Rp600 ribu dan seringkali juga lebih dari angka tersebut dan itu adalah bagian dari tambahan uang jalan sopir,” katanya.
Sebab, katanya, uang jalan yang diterima dari perusahaan transportasi dinilai masih kurang mencukupi, sehingga pada saat mengambil jatah sebesar puluhan liter itu, berpeluang bisa lebih dari itu.
“Ada pernah saya turunkan hingga 4 jerigen(100 liter) BBM, yah memang ini salah, tapi apa boleh buat,” katanya pula.
Ketelanjuran itu mengakibatkan (sumber-red) justru ‘ketagihan’, begitu pula dilakukan banyak sopir dari perusahaan angkutan (transporter) lainnya yang beroperasi di Ternate.
Sementara untuk menutupi kejahatan mereka, dirinya dan teman-teman seprofesi terpaksa berpandai-pandai dengan petugas di tempat pembongkaran BBM (SPBU, Red), seperti memberi uang rokok agar mereka “tutup mulut”. Yang juga diakui sumber bahwa aksi serupa sudah berjalan bertahun-tahun.
” BBM yang diturunkan tersebut dibeli oleh penadah tentu lebih murah dari harga jual di SPBU, namun diakui (sumber-red) penjualan BBM kencing di jalan itu pun masih meraih untung. “Sopir transportasi seperti saya sebagian besar ‘bermain semua’, lebih untuk menambah penghasilan,” katanya lagi.
Ia menjelaskan sebagai sopir perusahaan angkutan (transporter) mengangkut BBM, hanya diberi uang makan kecil Itu cukup untuk beli minyak, biaya keperluan sopir beli rokok, makan, minum dan akomodasi sebesar. Lalu uang yang dibawa pulang untuk keluarga sudah tidak ada lagi.
” Karenanya kami terpaksa ‘bermain’ dalam praktik BBM kencing di jalan itu. Praktik BBM kencing di jalan makin mulus terjadi, sebab kalau ada penertiban oleh pihak terkait, atau ada wartawan yang ingin melakukan liputan, di penampungan atau di titik-titik lokasi BBM kencing, maka kami sudah di beritahu oleh oknum-oknum tertentu yang telah kami kenal dan langsung membocorkan kegiatan razia yang digelar sehingga sopir dan penadah bisa segera kabur.
” Ini sudah menjadi rahasia umum, dan pencurian BBM subsidi pemerintah itu tetap masih saja berjalan dilindungi oleh oknum-oknum tertentu, Sudahlah jasa sopir dibayar tidak memadai, namun kami butuh pekerjaan daripada menganggur,” katanya mengakhiri.. #Abril/red