banner 140x600
banner 140x600
BULETIN NEWS

Peran Ulil AL-Bab Dalam Menjawab Problematika Sosial

890
×

Peran Ulil AL-Bab Dalam Menjawab Problematika Sosial

Share this article

Oleh: Rabbiul Nguna Nguna

Ketua Umum PSM Ulil Al-Bab

Sejak manusia pertama berusaha mencari suatu hakikat menggunakan berbagai macam sudut pandang, seperti berfantasi hingga menemukan sebuah ekstase, berpikir kritis, radikal serta universal atau disebut dengan berfilsafat.

Adapula yang melakukan eksperimen hingga menemukan berbagai macam fakta dan data sebuah pengetahuan, serta ada yang menggunakan perspektif Tasawuf dalam melakukan interpretasi serta masih banyak cara lainnya yang digunakan oleh manusia dalam mencari sebuah hakikat, disetiap etape pencarian hakikat.

Terlihat banyak ideologi beragam, bahkan beberapa diantara ideologi-ideologi ada yang ekstrim sehingga membuat manusia saling salah menyalahkan, parahnya lagi banyak manusia saling membunuh akibat dari pada perbedaan ideologi tersebut.

Paul Davies, dalam bukunya The Mind Of God (Membaca Pikiran Tuhan) mengatakan, bahwa dalam sejarah manusia, mulai dari manusia primitif sampai saat ini belum ada pernah semua manusia sepakat pada satu pendapat atau ideologi.

Dari narasi disampaikan oleh Davies diatas dapat kita ambil sebuah konklusi bahwa setiap orang memiliki ideologi berbeda-beda satu dengan yang lain sehingga kita bisa mengatakan perbedaan ideologi merupakan sunatullah atau hukum alam yang terus berlaku sepanjang masa kehidupan manusia.

Muncul pertanyaan, lantas buat apa orang-orang masih mempersibukan diri untuk melakukan hal yang sia-sia tersebut.? Perlu kita ketahui bahwa perbedaan hanyalah hasil dari pada intrepretasi pada eksistensi yang dipancarkan oleh sebuah hakikat atau zat, dan mencari tahu adalah esensi manusia itu sendiri.Sehingga manusia tetap mencari tahu, lanataran pada prinsipnya manusia adalah makhluk memiliki rasa ingin tahu.

Dalam Al-Quran Allah SWT menyebut  manusia dengan sebutan Ulil Albab hingga 16 kali, diantaranya adalah, Surat Ali Imran ayat 190-191, surat Yusuf ayat 111, surat Ibrahim ayat 52, surat Shad ayat 29 dan 43 dan beberapa ayat lainnya. Allah mengulangnya sebanyak 16 kali dalam menyebutkan kata Ulil Al-Bab ini berarti bahwa kata tersebut adalah sebuah anjuran atau perintah dari Allah yang sangat Urgen, sehingga manusia tak bisa untuk berpaling darinya.

Menurut Ar- Raghib dalam bukunya Said Muniruddin ( 2017 ) Ulil Al-Bab berasal dari kata Lubb, berarti Inti atau yang terbaik dari sesuatu. Lubb berarti akal yang bersih dari segala cela. Dan setiap Lubb adalah akal tetapi setiap akal belum tentu Lubb. Karena itu Allah mengaitkan akal yang bersih dengan pemahaman hikmah, sebuah daya pikir yang jernih, serta murni dan selalu mengingat Allah dalam setiap kondisi apa pun.

Subhan Hi Ali Dodego dikutip dari tulisannya ( Materi Paradigma Ulil Al-Albab ) Prof. DR. M. Qurash Shihab yang juga merupakan ahli tafsir di Indonesia, menjelaskan kata Al-Bab adalah bentuk jamak dari kata lubb yang berarti saripati sesuatu. Kacang misalnya, memiliki kulit yang menutupi isinya, maka isi kacang itulah yang disebut lubb.

Manusia yang masih miliki rasa ingin tahu artinya hal itu merupakan keberadaan seseorang pada koridor ke manusiaanya, sebab, keistimewaan kalau tak pergunakan rasa ingin tahu dengan baik, sebab yang membedakan antar manusia dan ciptaan Allah adalah pengetahuan.

Kalau dilihat pengertian Ulil Al-Bab secara etimologi, kata ulul albab terdiri dari dua suku kata yaitu ulu sinonim dari kata dhawu artinya yang empunya (untuk jama sejenis laki-laki), Albab adalah bentuk jama dari kata lubbu yang artinya isi, inti sari, ia merupakan antonim dari kulit, dalam konteks ini Al-Quran menunjukkan bahwa manusia terdiri atas dua bagian yaitu kulit dan isi.

Kulit merupakan bentuk tubuh sedangkan isi adalah akal, sedangkan untuk secara terminologi orang yang berakal atau cerdik, dapat mengambil pelajaran, brpikir cerdas, orang yang menggunakan akal, orang suka berpikir tajam.

Jalaludin Rakhmat menyebutkan sepeluh karakteristik Ulil Al-Bab salah satu diantaranya adalah orang yang mampu mentadaburri (memahami ) ayat-ayat Allah baik bersifat kauliyah maupun kauniyah dan dapat membedakan baik dan buruk.

Sementara ini dilihat potret hajat hidup manusia saat ini, banyak diantara kita yang mulai terkikis rasa ingin tahu serta kecenderungan pada nilai-nilai ketuhanan sehingga banyak terjadi pertumpahan darah, penindasan dan lain sebagainya akibat dari manusia tak lagi memiliki iman, ilmu dan takwa dalam dirinya.

Tertumpuk beragam macam problematika pada realita hidup saat ini yang menjadi kegelisahan daripada kita semua, untuk itu orang-orang Ulil Al-Bab mengambil peran dalam melihat problem tersebut, dengan kembali mengintegrasi dan mengarahkan pada jalan yang baik.

Jalan yang baik yaitu sesuai dengan tugas atau fitrah manusia, rasa cinta dan kasih menjadi bagian karakter manusia sehingga melahirkan pemimpin yang berkeadilan serta masyarakat terdidik, hanya dengan itu segala macam ketimpangan terjadi dapat dibumi hanguskan.

Perselisihan, saling mencelah, menyalahkan serta menumpahkan darah baik itu sesama saudara seiman atau bahkan manusia pada umumnya. Ini tidak akan terjadi, kalau nilai-nilai ketuhanan dan praktek hidup diatas diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan

Kemudian, ditambah dengan rasa ingin tahu, dan mengikuti yang baik dan tinggalkan hal buruk dapat terimplementasi dengan baik maka ini akan berimplikasi pada kehidupan yakni aman, sejahtera, damai serta berkeadilan dan sifat moderat terpatri dalam diri setiap orang.

Rene Descartes (Aku Berfikir Maka Aku Ada), Tidak salah kalau orang mengatakan pikiran kita adalah takdir kita, maka kita harus memperbaiki cara pikir dengan mengasah pikiran melalui merenung baca buku.

Dan bersentuhan langsung dengan masalah sosial serta berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari hal-hal yang akan mematikan kreatifitas dan sikap kritis kita, misalnya seperti bersikap apatis, pragmatis, hedonis, individualis, serta sikap ekslusif.

banner 336x280
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!