banner 140x600
banner 140x600
BULETIN NEWS

DPRD Maluku Utara Desak Bupati Halut Segera Copot Direktur RSUD Tobelo

495
×

DPRD Maluku Utara Desak Bupati Halut Segera Copot Direktur RSUD Tobelo

Share this article

BuletinMalut.com. HALUT- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Utara (Malut) desak Bupati Halmahera Utara (Halut) agar mencopot jabatan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, Janta Bony.

Hal itu terjadi karena sudah kurang lebih 9 bulan gaji pegawai kontrak dan dokter RSUD Tobelo tak bayarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara melalui pihak rumah sakit.

Desakan ini muncul dari salah satu Anggota DPRD Maluku Utara, Aksandri Kitong yang juga merupakan Daerah Pemilihan (Dapil) II Halut-Morotai, keluhan tenaga kesehatan ini harus menjadi perhatian serius.

“Pemkab harus bertanggung jawab melalui RSUD Tobelo agar membayarkan tunggakan tersebut dan Janta Bony harus terbuka terkait dengan masalah ini,” ujarnya. Jumat (27/6/2025).

Menurutnya, para tenaga kontrak tak semua berdomisili di Tobelo namun sebagian ada yang tinggal seperti yakni Galela, Malifut dan Kao sehingga harus diperhatikan. Jika gaji tenaga medis ditunggak maka akan mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat.

Atas dasar itu, dia mendesak Bupati Halmahera Utara, Piet Hein Babua agar mencopot Janta Bony dari jabatannya sebagai Direktur RSUD Tobelo karena tunggak gaji para tenaga medis.

“Dirut RSUD Tobelo tak mampu menyelesaikan tunggakan gaji tenaga medis, paling tidak mencari solusi dan mengatur kebijakan mengenai manajemen keuangan,” tegas Aksandri.

Dia menyebutkan, bahwa untuk gaji para tenaga kontrak dan dokter sudah ada anggarannya tiap bulan melalui Dana Alokasi Umum (DAU). Agar kiranya dari pihak RSUD Tobelo segera menyelesaikan masalah itu.

Oleh karena itu, Pemkab Halmahera Utara agar tidak seakan- akan lepas tanggung jawab terkait tunggakan gaji yang kurang lebih 9 bulan diabaikan. Yang terpenting, RSUD adalah Layanan Umum Daerah atau BLUD tidak bergantung pada daerah terkait dengan penggunaan anggaran.

Aksandri, membeberkan, bahwa untuk gaji yang ditunggak tersebut mulai dari yaitu Puskesmas dan tenaga medis RSUD. Kalau tenaga medis ini mogok kerja siapa yang akan bertanggung jawab. Jika hal itu terjadi maka akan berdampak pada masyarakat karena ini menyangkut kemanusiaan.

“Saya mendesak bupati agar segera copot Direktur RSUD Tobelo, Janta Bony dari jabatannya karena dinilai tidak bertanggung jawab terkait gaji tenaga medis,” tertera.*(Wir/red).

banner 336x280
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!