Buletinmalut.com TERNATE –Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DjPB) Maluku Utara (Malut), Adnan Wimbyarto, mengatakan, pihaknya mencatat realisasi pendapatan daerah hingga oktober 2022 sebesar Rp9,79 triliun atau 75,34 persen pagu, belanja daerah Rp7,98 Triliun atau 56,55 persen pagu, dan pembiayaan daerah sebesar Rp409,32 miliar.
Dikatakan, sementara akumulasi SiLPA yang dihasilkan sebesar Rp2,22 triliun. realisasi pendapatan daerah Malut sampai dengan Oktober 2022 masih di dominasi oleh komponen dana transfer mencapai 89,04 persen dari keseluruhan pendapatan.
Lanjutnya, besarnya proporsi dana transfer dalam komponen pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menunjukkan bahwa kapasitas fiskal daerah masih perlu ditingkatkan.
“Lebih rinci, realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) per 30 Oktober 2022 adalah Rp1.317,51 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp5.345,05 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Rp1.162,99 Miliar, DAK Nonfisik sebesar Rp812,51 Miliar, dan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp87,98 miliar,” ungkapnya Selasa (29/11/2022).
Menurutnya, realisasi belanja daerah sampai dengan akhir Oktober 2022 masih terbilang rendah karena, baru menyentuh angka 56,55 persen dari pagu dengan realisasi sebesar Rp7.981,25 miliar. Realisasi tersebut sebagian besar disokong oleh belanja komponen serta belanja operasional.
Adnan berharap, agar Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan evaluasi terhadap capaian realisasi pendapatan dan menyusun strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu caranya dengan penguatan pemantauan pelaksanaan pungutan pajak dan retribusi daerah,” pintanya.
Selain itu, sambung Adnan, pemda diharapkan segera melakukan percepatan penyelesaian proyek DAK fisik.*(Abril)