Buletinmalut.com TERNATE- Gerakan Perubahan Cipayung Plus Kota Ternate berdemonstrasi dikantor walikota Ternate terkait dengan pembangunan di pulau Batang Dua, Hiri dan Moti (Bahim).
Berdasarkan pantauan Buletinmalut.com, demonstrasi tersebut di kawal ketat oleh anggota polres Ternate dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Ternate.
Saat berlangsungnya orasi massa aksi Cipayung Plus berusaha menerobos masuk ke halaman kantor walikota namun niat itu dihadang oleh Satpol PP sehingga terjadi saling dorong.
Salah satu perwakilan Gerakan Perubahan Cipayung Plus Kota Ternate, Rifandi Umaternate dalam propogandanya, jelaskan bahwa 17 Agustus 2023 Indonesia masuk usia 78 tahun terhindar dari penjajah bangsa barat sejak 1945.
“Perjuangan untuk merdekakan Indonesia dimulai dari pertumpahan darah sampai pada kerelaan mengorbankan nyawa demi pertahankan tanah air tercinta Republik Indonesia,” ujarnya, Rabu (16/8/2023).
Menurutnya, sudah sejak lama bangsa ini merdeka dari penjajah namun berbagai macam masalah juga belum bisa diselesaikan sebagaimana amanatkan UUD 1945 dan pancasila.
Lanjutnya, sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan. Negara sekarang jauh dari harapan dan cita-cita bangsa kemanusian dan keadilan yang tidak merata dalam pembagunan fisik maupun non fisik dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah.
Dikatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate bagian dari perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk masing-masing daerah kabupaten/kota tidak memberikan hak sepenuhnya kepada masyarakat secara umum dapat mengurus rumah tanganya sendiri.
“Maka dari itu seharusnya pemerintah sadar akan kebunihan mendasar yang dibutuhkan masyarakat yang ada di kota Ternate bukan malah berbanding terbalik, pemerintah menghancurkan hajat hidup masyarakat,” jelasnya.
Ia menyebutkan, pemkot Ternate yang di pimpin oleh M.Tauhid Soleman serta jajaranya belum melakukan pembangunan secara merata di empat pulau yakni Ternate, Batang Dua,Moti dan Hiri, sehingga masyarakat belum merasakan secara sepenuhnya.
“Masalah pelabuhan pulau Hiri yang tidak bisa diselesaikan, air bersih, listrik dan jaringan hal yang sama juga terjadi di pulau batang dua dan pulau moti dengan tidak tersediannya pembagunan yang baik. Hingga membuat masyarakat merasa di abaikan padahal kita tahu bersama bahwa tiga pulau ini masuk dalam perogram BAHIM pemerintah Kota Ternate,” kisahnya.
Tak hanya itu, dalam propogandanya sebut pihak aparat kepolisian yaitu Kapolres Ternate banyak mengabaikan hal-hal yang jadi urgen didalam pulau ternate sendiri ada banyak masalah yang tidak bisa selesaikan sampai saat ini oleh pemerintah dibutuhkan masyarakat dari kepemilikan hak untuk mendapatkan keadilan.
“Pemerintah hanya fokus pada kepentingan harta dan kelompok sehinga masyarakat banya dijadikan kepentingan kekuatan penguasa saat datangnya pemilu, Kota Ternate yang juga dikenal sebagai Kota rempah berubah menjadi kota sampah. mengapa tidak, masalah sampah sampai sekaran masih berseleweran di darat maupun dilaut,” tandasnya.
Selain itu, ada juga masalah kekerasan seksual yang kian hari meraja lela di kota ternate tapi lagi-lagi terkesan belum mampu diselesaikan oleh pemerintah Kota Ternate dan Aparat kepolisian. Berangkat dari itu semua, tentunya masih banyak lagi masalah yang perlu diselesaikan oleh Pemkot Ternate.
Oleh karena itu, masalah yang menjadi tuntutan gerakan Cipayung Plus yang harus diselesaikan oleh Walikota adalah:
1.Segera tuntaskan program pembangunan BAHIM.
2. Menyediakan tempat tinggal untuk korban penggusuran rumah warga di kelurahan Kalumpang dan Maliaro, dan hentikan penggusuran rumah warga di Kota Ternate.
3. Segera menyelesaikan masalah sampah di Kota Temate.
4. Menolak kenaikan tarif air bersih dan segera tuntaskan masalah air bersih di Kota Ternate.
5. Menyelesaikan persoalan gaji honorer, tuntaskan Anggaran Dana Bos, hentikan praktek pungli disekolah oleh Dinas pendidikan dan sekaligus copot jabatanya, serta evaluasi Kadis Perhubungan Kota Ternate
Sedangkan masalah yang menjadi tuntutan gerakan Cipayung Plus yang harus diselesaikan oleh Polres Kota Ternate yaitu:
1. Mendesak Kapolres agar lebih serius dalam menangani kasus kekerasan seksual di Kota Ternate
2. Mendesak Kapolres agar segera menertibkan jual beli Minuman keras (Miras) di Kota Ternate.
3. Mendesak Kapolres agar menindak tegas apabila ada anggota kepolisian yang melakukan tindakan jual beli Miras, Narkotika, dan pelecehan seksual.
4. Mendesak Kapolres agar tidak melakukan tindakan represif oleh Kepolisian terhadap massa aksi
5. Mendesak Kapolres agar tangkap dan adili oknum mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Ternate.*(Abril).