banner 140x600
banner 140x600
BULETIN NEWS

Diduga Jual BBM Keluar Desa Laromabati Halsel, Warga Blokade APMS

202
×

Diduga Jual BBM Keluar Desa Laromabati Halsel, Warga Blokade APMS

Share this article

BuletinMalut.com.HALSEL- Satu Unit Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati Kecamatan Kayoa Utara, Halmahera Selatan (Halsel) disegel warga lantaran diduga curang dalam melakukan distribusi.

Bahwa aksi yang dilakukan oleh masyarakat tersebut, merupakan sebagai bentuk protes mereka (warga) karena sulit untuk dapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama satu bulan terakhir ini.

Berdasarkan rilis yang diterima oleh media ini, pihak pengelola APMS telah melakukan praktek kecurangan dalam distribusi diduga menjual BBM ke luar desa untuk meraup keuntungan lebih besar.

Atas dugaan itu, masyarakat seperti petani dan nelayan mendapatkan dampaknya, dari hal tersebut karena BBM sulit didapatkan sehingga dilayangkan protes memblokade APMS.

Salah satu perwakilan pemuda Laromabati, Jusan Taib, mengatakan, bahwa aksi pemalangan sudah sejak sore hari dimana warga menutup akses jalan masuk ke APMS serta fasilitasnya.

“Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan ini namun tak ditanggapi dari pihak pengelola. Karena warga sudah merasa kecewa meluapkan itu lantaran distribusi BBM tidak adil atau merata,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).

Menurutnya, bahwa desanya tidak pernah terlayani dengan baik terkait distribusi BBM. Bahwa APMS ini sebagai simbol saja karena ada dugaan kuat di jual keluar desa demi keuntungan pribadi.

Dikatakan, dampak dari kelangkaan BBM ini membuat dirinya atau warga lainnya seperti petani dan nelayan tidak bisa beraktifitas. Karena hal tersebut, ia menegaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel dan pertamina segera turun tangan bila perlu mencabut izin operasi APMS lantaran diduga berbuat curang.

Jusman juga mengancam, dirinya bersama warga akan menyegel APMS secara total kalau tidak ada kepastian dari pemerintah atau pihak pengelola. Karena sudah hampir sebulan terakhir BBM langkah.

“Warga kesulitan dapatkan BBM, baik yang subsidi maupun nonsubsidi. Padahal, atas informasi bahwa kurang lebih 40 ton BBM telah di pasok ke APMS,” kisahnya.

Ia menyebutkan, bahwa sekitar 40 ton BBM jika dihitung dengan jumlah kendaraan di Kecamatan Kayoa Utara itu sangat cukup bisa melayani masyarakat. Lebih anehnya BBM tersebut habis dan masyarakat tidak merasa terima pelayanan.

Atas kejadian ini, hingga berita dipublikasi bahwa wartawan telah berupaya melakukan konfirmasi namun dari pihak APMS belum memberikan respon.*(Ril/red).

banner 336x280
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!