Buletinmalut.com TERNATE – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Ternate temukan restoran cepat saji California Fried Chicken (CFC) tidak mengikuti petunjuk teknis Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terkait dengan pembuangan air limbah.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH kota Ternate, M.Syarif Tjan, mengatakan, bahwa pihaknya melakukan verifikasi di restoran CFC yang beralamat di kelurahan Santiong namun saja di dapati tempat usaha itu tidak mengikuti petunjuk teknis IPAL terkait dengan olahan pembuangan air limbah.
“CFC tersebut miliki bak olahan limbah namun tidak mengikuti petunjuk teknis terkait dengan IPAL seperti pengolahan limbah oksigen dan yang tidak memerlukan oksigen,” ujarnya, Senin (12/6/2023).
Lanjutnya, bahwa bak penampungan limbah tidak dibersihkan secara rutin sehingga terjadi penumpukan lemak dan kemudian tidak memiliki pemenuhan baku mutu air limbah.
Dikatakan, restaurant tersebut juga tidak kantongi pengujian sampel dari input maupun output belum teruji soal kebutuhan oksigen dalam memproses kimia yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
“Jika ada yang membuang air limbah itu bisa turun kalau ada pembiakan bakteri lantaran cara turunkan air bukan seperti yang terlihat sekarang dengan membuat kotak-kotak seperti bak,” jelasnya.
Ia menyebutkan, soal pengambilan sampel air limbah tidak dilakukan sembarang namun harus orang yang berkompoten di bidangnya punya sertifikat itu atau laboratorium yang terakreditasi.
Meski begitu, pihaknya juga akan terus mengawasi serta melakukan pendampingan terhadap manajemen CFC terkait dengan pengolahan air limbah restauran secara benar dan baik.
“Pihak manajemen CFC harus melaporkan pengolahan air limbahnya dalam waktu 3 bulan sekali agar juga kami bisa kantongi data soal kwalitas air limbah yang di keluarkan oleh restaurant,” tegas Syarif yang akrab di sapa Gubang.
Manajemen CFC Ternate, Erik, pihaknya berniat baik untuk memperbaiki hal tersebut dan berharap terhadap DLH kota Ternate agar terus melakukan pendampingan supaya jangan lagi terjadi kesalahan teknis dari kami terkait dengan IPAL.*(Abril).