banner 140x600
banner 140x600
BULETIN NEWSOPINI

Eks Ketua LMND Sula Angkat Bicara Soal Kasus Mesjid Raya Desa Pelita Jaya Yang Dinilai Lambat

893
×

Eks Ketua LMND Sula Angkat Bicara Soal Kasus Mesjid Raya Desa Pelita Jaya Yang Dinilai Lambat

Share this article

BuletinMalut.com KAPSUL – Eks ketua LMND Sula Suwandi akhirnya angkat bicara terkait lambatnya proses penyelesaian Kasus pembangunan Mesjid Raya Desa Pelita Jaya yang dibangun melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kepsul yang sudah ditangani oleh Kejari Sula.

Mantan Ketua LMND Sula Suwandi Kailul kepada media ini, Kamis (16/5/2024)mengatakan bahwa pihaknya mendesak agar pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Sula sesegera mungkin memanggil dan melakukan pemeriksaan kepada mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Nursale Bainurul yang di duga terindikasi terlibat dalam kasus Pembanguan Mesjid Raya Desa Pelita Jaya yang di kerjakan pada tahun 2017- 2019.

“ Saya mendesak dengan tegas agar pihak Kejari Sula dapat mengambil tindakan sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucapnya.

Bukan hanya dugaan kasus Mesjid Raya yang mangkrak saja, Suwandi juga mengemukakan beberapa persoalan yang dilakukan oleh mantan Kadis Pekerjaan Umum yang menurutnya sudah terdeksi oleh Kejari namun belum terselesaikan hingga saat ini.

“ Menurut saya Kejari sudah harus melakukan progres dalam penananganan kasus-kasus yang ada selama ini agar bisa secepatnya terselesaikan salah satunya kasus Mesjid Raya Desa Pelita Jaya ini,” tandasnya.

Suwandi menyebutkan bahwa Anggaran dalam Pembangunan Mesjid Raya ini dilaksanakan oleh dua perusahan di sula, yang pertama dari CV. Arpon Karya Utama, dengan pagu anggaran senilai Rp. 500.000.000 (Lima ratus juta rupiah) dan yang kedua dari pihak CV. Sarana Mandiri, dengan pagu anggaran senilai Rp. 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah) maka secara keseluruhan anggarannya mencapai kurang lebih Rp. 700.000.000 (Tujuh ratus juta rupiah) yang diduga terindikasi korupsi yang mengakibatkan mangraknya pembangunan masjid tersebut hingga sekarang.

“ Saya menduga ada indikasi korupsi dalam pekerjaan tersebut sebab dengan anggaran sebesar itu pembangunan masjid tidak ada progres penyelesaian dari kedua perusahan dan ini patut di pertanyakan pengunaan anggaran yang dikelola oleh semua pihak “tutupnya mengakhiri.*(rull/red).

banner 336x280
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!