Buletinmalut.com TERNATE – Wakil Gubernur Ir. M Alyasin Ali membuka kegiatan evaluasi kinerja dalam rangka Konvergensi Percepatan Penanggulangan Stunting tingkat Provinsi Maluku Utara dengan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), bersama instansi terkait di Ballroom Red Corner Kota Ternate, Senin (10/10/2022).
Yasin mengatakan, pada setiap kegiatan TPPS, ia selalu mengingatkan bahwa sasaran program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh dukungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting mendorong pemerintah daerah untuk membentuk tim koordinasi percepatan penurunan stunting baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten dan kota dengan struktur yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
Perpres ini juga mengisyaratkan penguatan kerangka pendanaan stunting menggunakan pendanaan melalui APBN APBD , APBD -Desa dan sumber-sumber pendanaan lain yang sah berdasarkan peraturan yang berlaku.
“Lagi-lagi persoalan dana menjadi sebuah tantangan dalam upaya penurunan stunting sebab kebutuhan akan makanan tambahan yang bergizi dan pelayanan kesehatan yang baik bagi Ibu dan anak pastilah berkonsekuensi pada ketersediaan dana baik yang bersumber pada APBN, APBD APBD-Desa”ungkap Yasin
Selain itu kata Yasin, keseriusan seluruh stake holder di daerah ini untuk bisa berperan sesuai perannya juga diharapkan dapat menekan tingginya angka stunting di Maluku Utara. Apalah artinya kerja-kerja tim TPPS jika tidak didukung dengan pendanaan yang cukup dan dukungan dari instansi dan stake holder yang ada di daerah ini.
Sementara terkait angka stunting di Maluku Utara, menurut mantan Bupati Halteng itu, Kondisi saat ini angka prevalensi stunting di Maluku Utara adalah 27,5 persen atau di atas rata-rata nasional 22,4 persen. Angka tersebut menurutnya masih sangat tinggi dan menjadi pekerjaan rumah bagi Tim TPPS Maluku Utara untuk segera dapat menekan dan ditargetkan dapat turun sebanyak 14 persen pada 2024 mendatang.
“Konvergensi percepatan penanggulangan stunting merupakan upaya untuk mencetak generasi emas bagi bangsa Indonesia pada 2045 mendatang. Hari ini saya mengajak kepada kita semua untuk dapat bekerja keras bersama-sama membebaskan masyarakat dari segala macam penyakit terutama masalah stunting ini, demi sebuah cita-cita melahirkan generasi emas yang akan datang”,pungkas Yasin..*tim