banner 140x600
banner 140x600
BULETIN NEWSNASIONALOPINI

Guru PAUD, SMP dan SMA Tidak Ikut Sertakan Dalam Pelatihan Guru Gebyar Hardiknas

181
×

Guru PAUD, SMP dan SMA Tidak Ikut Sertakan Dalam Pelatihan Guru Gebyar Hardiknas

Share this article

Buletinmalut.com TERNATE – Pelatihan guru yang dilaksanakan oleh Pengajar Regen Kepulauan Maluku di Aula kantor Disdik Kota Ternate hanya di ikuti 416 guru SD.

Pelatihan tersebut dalam meriahkan Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 dan meningkatkan kwalitas guru namun sayangnya kegiatan itu tidak melibatkan guru dari PAUD, SMP dan SMA.

Koordinator Pengajar Regen Kepulauan Maluku Wilayah Kerja Maluku dan Maluku Utara, Iriany Hasan, M.Pd, mengatakan, pihaknya melakukan gebyar Hardiknas tahun 2023 dalam kegiatan tersebut ada beberapa yang dilakukan yakni sayembara guru dalam inovasi pembelajaran dan pelatihan guru.

Lanjutnya, kegiatan tersebut berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate, pemerintah daerah, komunitas Kami Pengajar Nasional dan Kemendikbud.

“Sedangkan kegiatan berlangsung di aula gedung Disdik Kota Ternate dengan di hadiri sebanyak 416 orang guru,” ujarnya, Senin (1/5/2023).

Dikatakan, peserta yang hadir tersebut merupakan partisipasi setelah melakukan rapat bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kepala Bidang (Kabid) SD Disdik Kota Ternate.

“Lantaran jumlah sekolah yang banyak maka di sepakati untuk setiap sekolah di sepakati utusanya yaitu tiga orang,” jelasnya.

Ia menyebutkan, karena jumlah guru di Ternate jika di gabungkan dari Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) ada kurang lebih 4.000 orang guru.

Menurutnya, kalau dari kurang lebih 4.000 orang guru yang di ikutkan dalam kegiatan maka itu hanya 10 persen saja yang ikut pelatihan, sedangkan 90 persen belum dilatih.

Meski begitu, hal tersebut merupakan upaya kami sebagaimana untuk mendampingi Disdik berikan pelatihan terhadap guru untuk memajukan pendidikan di Kota Ternate.

Tak hanya itu, dalam kegiatan juga pihaknya buat dengan 3 sesi di antaranya yaitu Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), asesmen kurikulum merdeka dan asesmen transisi PAUD ke SD.

“Sesi ke tiga ini yang kami memakai enam ruangan di SDN 2 Kota Ternate dengan pelatihan membuat soal bagi guru untuk meningkatkan literasi dan nomirasi anak menggunakan aplikasi quizziz,” kata Iriany.

Ia tambahkan, dengan melalui pelatihan dirinya harapkan agar ada perubahan cara berfikir atau mindset tanpa ada intervensi dari pihak mana pun melainkan harus dari kesadaran diri sendiri, itulah dinamakan transformasi pendidikan.

“Karena kurikulum itu sudah waktunya berubah dan guru harus bisa beradabtasi dengan kecanggihan teknologi yang sekarang sedang berkembang serta pasca dari sini kami juga akan ke Halmahera Timur (Haltim) memberikan pelatihan sama persis yang dilakukan di Kota Ternate,” tutupnya. *(Abril).

banner 336x280
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!