Buletinmalut.com TERNATE – Ketua Dewan Pembina Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Maluku Utara (Malut), Iskandar Idrus resmi ajukan permohonan undur diri dari jabatan.
Permohonan undur diri dari jabatan ketua DPW PAN Malut melalui surat resmi yang dilayangkan sejak 28 April 2023 dengan dibubuhi tandatangan di atas materai 10.000.
“Bahwa surat resmi permohonan undur diri tersebut sudah saya serahkan kepada Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Zulkifli Hasan dikediamanya yaitu candara widya di Jakarta,” ujarnya, Senin (1/5/2023).
Lanjutnya, pihaknya undur diri dari jabatan lantaran karena ada pertimbangan yang paling mendasar lantaran hal tersebut sangat tidak bisa di kompromi terkait dengan keputusan DPP PAN tentang komposisi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Menurut Iskandar, sebelumnya komposisi tersebut pada tahun 2022 kemarin, dirinya sudah di minta oleh DPP PAN untuk maju di Pileg DPR RI 2024 mendatang namun tengah perjalanan keputusan itu berubah.
Dikatakan, pasca di minta maju Pileg DPR RI 2024 mendatang pihaknya langsung turun ke lapangan melakukan sosialisasi atau konsolidasi di 10 kabupaten/kota yang ada di Malut, selama setahun dan perkenalkan diri terhadap masyarakat lewat media mau pun media sosial lainya.
Olehnya itu, keputusan dari DPP PAN usul tiga nama untuk maju di Pileg DPR RI 2024 yakni Abdurahman Lahabato,Hein Namotemo dan Nita Budhi Susanti, itu sangat tidak mempertimbangkan aspirasi dari bawah.
“Saya sudah diminta dari DPP PAN untuk bergerak lebih awal kemudian di batalkan secara sepihak dan ini sangat bertentangan dengan apa yang sudah di sampaikan setahun lalu, secara tidak langsung hal itu tidak sesuai prinsip sehingga saya putuskan untuk undur diri dari jabatan ketua,” tuturnya.
Ia tambahkan, pencalonan Nita Budhi Susanti lewat PAN maju Pileg DPR RI akan terjadi potensi instabilitas politik khususnya di kota Ternate lantaran kehadiranya itu berkaitan pro dan kontra internal kesultanan Ternate.
“Saya bayangkan jika beliau tetap hadir di sini akan ada potensi besar instabilitas politik, sehingga itu saya selaku ketua DPW PAN Malut tidak ingin melibatkan diri dalam konflik yang terjadi di internal kesultanan,” tutupnya.*(Abril).