banner 140x600
banner 140x600
BULETIN NEWS

LOLOBATA DAN KAO: TOKYO KEDUA DALAM SEJARAH PERANG DUNIA II

318
×

LOLOBATA DAN KAO: TOKYO KEDUA DALAM SEJARAH PERANG DUNIA II

Share this article

Oleh: Muhadjir Rasyid

Terdapat sebuah lagu qasidah berjudul “Tokyo Kao, Kao Cabang Lolobata” ciptaan Sudarmin dan dinyanyikan oleh Nurwahida M. Djae. Lagu ini menggambarkan keberadaan Jepang di Kao dan Lolobata selama Perang Pasifik (1942–1945) antara Jepang dan Amerika Serikat.

Pada masa itu, Lolobata dan Kao disebut sebagai “Tokyo kedua” terlepas dari Ibu Kota Negara Jepang. Banyak jejak sejarah Jepang yang masih tersisa di kawasan tersebut, terutama dari Perang Dunia II. Salah satunya adalah lima benteng Jepang di Kecamatan Wasile Tengah, Kabupaten Halmahera Timur. Dua benteng terletak di tepi pantai Desa Hatetabako, sedangkan tiga lainnya berada di lereng Foli.

Selain itu, terdapat meriam Jepang yang digunakan untuk memantau kapal dan pesawat Amerika Serikat, serta banyak goa yang tersebar di Desa Lolobata, Hatetabako, dan Foli. Di Hatetabako juga terdapat terowongan bawah tanah peninggalan Jepang dan berbagai situs sejarah lainnya.

Namun, hingga saat ini, perhatian pemerintah terhadap situs-situs ini masih minim, khususnya dari Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Timur. Oleh karena itu, beberapa usulan diajukan, seperti pendirian museum di Wasile Tengah, pengajuan status cagar budaya untuk situs-situs sejarah melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI, serta kolaborasi antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi di Ternate. Langkah ini bertujuan untuk melibatkan peneliti, seperti ahli sejarah, arkeologi, dan filologi, untuk meneliti peninggalan-peninggalan tersebut.

Keberadaan Jepang di Indonesia bermula pada 8 Desember 1941, setelah Jepang menyerang Pearl Harbor dan menghancurkan basis militer Amerika di kawasan Pasifik. Setelah itu, Jepang memperluas wilayahnya, termasuk ke Indonesia, yang mulai diduduki pada 11 Januari 1942 melalui Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang kemudian menguasai berbagai kota strategis seperti Balikpapan, Samarinda, dan Ambon.

Tujuan utama Jepang menguasai Indonesia adalah untuk mendapatkan sumber daya seperti minyak bumi, timah, dan aluminium sebagai penunjang industri perang mereka. Namun, pendudukan Jepang berakhir setelah menyerah tanpa syarat kepada Amerika pada Agustus 1945, menyusul pemboman Hiroshima dan Nagasaki. Dengan kekalahan itu, Jepang meninggalkan semua wilayah yang pernah didudukinya, termasuk Lolobata dan Kao.

banner 336x280
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!