banner 140x600
banner 140x600
BULETIN NEWS

Polisi Pukul Mundur Massa Aksi AMMU di KPU Maluku Utara

409
×

Polisi Pukul Mundur Massa Aksi AMMU di KPU Maluku Utara

Share this article

BuletinMalut.com.TERNATE- Satu orang massa Aliansi Masyarakat Maluku Utara (AMMU) sempat diamankan Polres Ternate lantaran diduga membuat provokasi saat berlangsungnya demonstrasi.

Berdasarkan amatan BuletinMalut.com.Di lapangan, massa aksi berorasi di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara terjadi saling dorong dengan aparat kepolisian sehingga situasi sempat memanas.

Tak hanya itu, untuk meredam emosi para demonstran, petugas keamanan yang berjaga di lokasi mengamankan 1 orang karena bersangkutan diduga kuat lakukan provokasi dan kemudian memukul mundur massa aksi.

Alan Ilyas salah satu orator, berdasarkan selebaran propoganda yang diterima media ini, mengatakan, bahwa pemilihan umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, bagaimana untuk memilih kepala daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

“Di NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, perhelatan pemilihan umum kepala daerah di Maluku Utara denganjiwa penduduk yang mencapai kurang lebih 1,3 juta jiwa dan 976 ribu kurang lebih jiwa pilih di 10 kabupaten/ kota sangat menjadi perhatian serius,” ujarnya, Jumat (29/11/2024).

Namun itu, proses dan tahapan yang sudah berjalan, semua unsur melihat, mendengar dan menyaksikan langsung dari proses demokrasi yang diharapkan pada momentum kerakyatan, berbagai pihak  melakukan manuver terselubung dengan agenda kelompok yang sangat terstruktur sistematis dan masif di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Menurutnya, untuk di Maluku Utara sendiri bahwa kurang lebih 2378 TPS menjadi perhatian banyak orang lantaran diduga ada oknum tertentu yang mengedepankan kepentingan kelompok.

Lanjutnya, hal tersebut dibuktikan beberapa TPS yang diduga ada surat suara sudah tercoblos terlebih dahulu sebelum pemilih salurkan hak pilihnya mereka (masyarakat) pada 27 November 2024 untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku Utara.

“Money politik jadi marak dengan beberapa skema baik Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang terjadi di Kabupaten Halmahera Barat dan bukti transfer yang menjadi kekuatan people financial dari pihak tertentu untuk melanggengkan hasrat kekuasaan yang sangat massif, proses dari tahapan Pilkada ini sudah jadi perhatian serius khususnya di tingkat Pilgub,” jelasnya.

Dikatakan, rakyat Maluku Utara saksikan semua permainan terselubung dilakukan oleh pihak tertentu dalam hal kepentingan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maluku Utara sehingga mencoreng nilai demokrasi yang diharapkan, “Vox Populi Vox Del” suara rakyat adalah suara tuhan.

“Kami memasang mata, memasang telinga atas semua kejadian dalam proses Pilkada 2024 ini, kami mengaspirasikan perjuangan ini sehingga suara-suara itu tak bisa dipenjarakan sebab di sana bersemayam kemerdekaan,” kisahnya.

Sementara, Kapolres Ternate, AKBP Niko Irawan, menjelaskan, bahwa demonstran menyampaikan ketidakpuasan kepada KPU Maluku Utara atas penyelenggaraan Pilgub 2024.

Meski begitu, pihaknya membubarkan para massa aksi lantaran ada salah satu dari mereka yang diduga melakukan provokasi, sehingga bersangkutan diamankan oleh petugas keamanan.

“Tadi, 1 orang memang sempat diamankan sehingga terjadi sedikit gesekan antara polisi dan massa aksi, dan situasinya saat ini sudah kembali kondusif. Bahwa yang bersangkutan telah dipulangkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, dirinya tetap siagakan personilnya untuk menjaga keamanan di Kantor KPU Maluku Utara agar kondisinya tetap aman dan kembali kondusif.*(Ril/red).

banner 336x280
Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!