Buletinmalut.com TERNATE – Beberapa pimpinan daerah di Maluku Utara (Malut) menghadiri wisuda santri yayasan pondok pesantren Hidayatullah kota Ternate di gedung Duafa Center Ternate.
Dalam sambutanya, walikota Ternate, M. Tauhid Soleman, mengatakan, pondok pesantren Tahfidzul Qur’an Hidayatullah Maluku Utara (Malut) telah menjadi wadah kebaikan, tempat tumbuh dan berkembang generasi penerus yang berkualitas.
“Saya mengapresiasi dengan tulus dedikasi dan ketekunan para ulama, guru, dan seluruh staf pendidik yang telah mempersembahkan waktu, ilmu, dan energi mereka membimbing
dan memberikan bekal kepada santri-santri tercinta,” kata, walikota Ternate.
Tak hanya itu, para santri yang diwisuda hari ini, kalian adalah bukti hidup bahwa keuletan, kesungguhan, dan kerja keras selalu buahkan hasil yang gemilang. Anak anak santri bukan
hanya sekadar menghafal ayat-ayat suci, tetapi juga telah menanamkan nilai-nilai mulia yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari hari.
“Para Santri Tahfidz Qur’an adalah penerus harapan dan inspirasi bagi generasi mendatang dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan ini, peran para hafidz dan hafidzah adalah sangat penting,” kisahnya.
Dikatakan, hafidz adalah agen perubahan yang membawa harapan, cahaya, dan kedamaian di tengah gelapnya kehidupan dan kami berharap para hafidz dapat melanjutkan perjalanan kalian dengan semangat yang sama yaitu berbagi kebaikan, serta menjadi panutan bagi orang lain.
Sementara, Bupati Halbar, James Uang,turut memberikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran pengurus pondok pesantren Hidayatullah yang telah mendidik anak-anak kami khususnya asal Halbar.
Lanjutnya, dirinya juga memberikan suport kepada pengurus yayasan tersebut karena setiap anak yang keluar dari pesantren menghafal Alqur’an 30 Juz dan itu cukup lurar biasa.
“Hal itu harus di dorong dan diberikan apresiasi karena anak dengan usia muda sudah bisa menghafal alqur’an sehingga bisa berdampak untuk ahklak yang lebih baik untuk kedepanya,” Ujarnya, Sabtu (3/6/2023).
Menurutnya, peserta wisuda ini adalah para tahfizh qur’an 30 juz yang baik sehingga kedepanya bisa mengedepankan ahklak dan moral karena, kata James, hal tersebut juga merupakan salah satu program kami yaitu “Halmahera Barat Religius” anak-anak itu bisa menjadi harapan bangsa dan negara.
Ia mengakui, bahwa untuk tenaga pendidik alqur’an di Halbar masih minim dan itu pengurus pondok pesantren yang berada di daerah kami harus segera mengupayakan serta kami selaku pemerintah berikan dukungan.
Disisi Lain, hal yang sama juga dikatakan oleh Wakil Bupati Halsel, Hassan Ali Bassam Kasuba, usai pelaksanaan wisuda, pada dasarnya anak-anak santri ini mempunyai ke istimewaan tersendiri untuk mereka.
“Sebagaimana kita semua sebagai kita harus wajib memuliakan para penghafal alqur’an sehingga kami juga arahkan agar setiap desa itu sebelum bangun pondok harus ada rumah alqur’an seperti Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ),” kata Ali Bassam.
Meski begitu, kami juga berikan motivasi bagi anak-anak yang di wisudakan hari ini karena menghafal alqur’an bisa menjadi perbekalan untuk mereka (Santri) karena sebagaimana kita ketahui bersama hal itu merupakan segala solusi dalam kehidupan.
Olehnya karena itu, untuk di Halsel sendiri sudah ada beberapa pondok pesantren dan kami sangat mendorong soal itu dan akan di upayakan tenaga-tenaga pendidik yang berkompoten di bidang keilmuanya.
Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah kota Ternate, La Ode Ilman, menjelaskan, peserta wisuda secara keseluruhan sebanyak 201 orang dari jumlah tersebut ada 34 orang hafal 30 juz dan yang lainya hafal dari 5, 10, 15 dan 25 juz.
“Peserta wisuda berjenjang yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) dibawah naungan yayasan pondok Pesantren Hidayatullah kota Ternate,” bebernya.
Ia menambahkan, untuk peserta wisuda adalah santri di 10 kabupaten/kota Se Maluku Utara terkecuali Kabupaten pulau Taliabu, lantaran di pulau tersebut baru di buka pondok pesantren.
“Dari Taliabu belum ada pesertanya karena, baru buka pondok pesantren kurang lebih 6 bulan kemarin dan kami juga bercita-cita untuk kedepanya provinsi Malut adalah sebagai daerah penghafal Alqur’an,” tutupnya.*(Abril).