Buletinmalut.com TERNATE- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly mewakili Walikota Ternate, M. Tauhid Soleman, membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat Kecamatan Pulau Hiri.
Camat Pulau Hiri, Irwan Bakar, mengatakan, bahwa sebelumnya Musrembang tingkat Kelurahan dilaksanakan selama 2 hari dan kemudian dilanjutkan ke tingkat kecamatan.
Lanjutnya, dari Musrembang di 6 kelurahan pihaknya kantongi sebanyak 111 usulan sehingga kami menyampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate agar kiranya bisa mengakomodir.
Adapun pembangunan agar dipercepat, pembangunan dermaga penyeberangan yang berada di Kecamatan Ternate Barat sebagai akses, supaya aktifitas masyarakat Pulau Hiri begitu mudah menuju ke Ternate.
“Air bersih juga dalam Minggu ini dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara (Malut) sudah mulai melakukan pekerjaan embung atau wadah penampungan yang berukuran mini,” ujarnya, Senin (26/2/2024).
Selain itu, kami juga meminta agar sumber pariwisata yang berpotensi bisa tingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pulau Hiri supaya diperhatikan oleh Pemkot.
Sehingga itu, semoga usulan kami tersebut bisa digaungkan sebagaimana menjadi program walikota yaitu peduli Bahim atau pulau terluar Kota Ternate.
Sementara Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, dalam sambutanya menjelaskan, dimana siklus Musrembang merupakan perencanaan nasional yang harus dilakukan tiap tahun.
Dikatakan, usulan Musrembang yang sudah terakomidir tahun 2023 kemarin sehinga untuk tahun 2024 ini merupakan hal yang harus di diskusikan oleh para delegasi sebagaimana untuk membangun daerah.
“Untuk pembangunan embung pada tahun ini sudah mulai dikerjakan dan itu adalah salah satu upaya pemkot yang telah berkoordinasi dengan BWS Malut,” jelasnya.
Ia menyebutkan, anggaran pembuatan embung di Pulau Hiri akan dilakukan secara bertahap dengan anggaran yang bakal dikucurkan kurang lebih yaitu Rp 15 miliar.
Meski begitu, akses transportasi laut berupa dermaga harus segera dibangun dengan digelontorkan anggaran sebanyak Rp 13,5 miliar. Kemudian mempertahankan nilai-nilai budaya dan memperdayakan masyarakat setempat melalui potensi pariwisata. Karena membangun 3 pulau terluar harus membutuhkan kosentrasi.
Ia menegaskan, usulan pembangunan yang di masukan dari Pulau Hiri harus terstruktur sehingga ke depanya bisa berjalan sesuai dengan telah disepakati bersama saat Musrembang.
“Ada beberapa program kegiatan untuk tahun 2024 lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang Pemkot sudah di akomodir,” kata sekda.
Ia berjanji, bahwa pembangunan di Pulau Hiri harus dilakukan secara bertahap dan pada umumnya untuk 3 pulau terluar Kota Ternate agar tidak berkembang wacana liar diluar.*(Abril).
