Buletinmalut.com TERNATE – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di dampingi Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokoler Setda kota Ternate, Agus Fian Jambak, menyampaikan permohonan maaf kepada pedagang khususnya asal Tobelo Halmahera Utara (Halut) Provinsi Maluku Utara yang berjualan di Ternate.
Permintaan maaf itu dilakukan lantaran menanggapi dimana sebelumnya dirinya di nilai diskriminatif saat memberikan arahan dan kemudian salah satu dari pedagang tersebut merekam video.
Video yang berdurasi 15 detik tersebut mengatakan,” yang asal Tobelo kalau jualan harus menetap jangan berpindah-pindah tempat kalau hanya datang jualan kemudian pergi dan datang lebih baik kembali berjualan di daerahnya masing-masing karena kapasitas pasar cukup terbatas menampung pedagang”.
Kadis Perindag Kota Ternate, Muhlis S. Djumadil, bahwa pihaknya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat asal Tobelo (Halut) kalau pihaknya sudah melukai perasaan pedagang pasar asal Tobelo yang berjualan di Ternate.
Lanjutnya, bahwa dirinya saat memberikan pengarahan terhadap pedagang tidak ada maksud atau tendensi yang diskriminatif terhadap orang Tobelo (Halut) itu semata- mata kami ingin melakukan pendataan pasar untuk di tata kembali.
“Maksudnya dan tujuan saya hanya untuk menertipkan pasar lantaran jumlah pedagang yang sudah melampaui kapasitas sehingga tempat-tempat berjualan juga terbatas,” ujarnya, Minggu (28/5/2023).
Menurutnya, sebenarnya saat memberikan pengarahan dan sekaligus sosialisasi terhadap pedagang itu cukup panjang namun ada salah satu dari mereka (pedagang red) merekam video kemudian hanya sepenggal yang berdurasi 15 detik.
Dikatakan, bahwa hal tersebut juga pihaknya sudah menyampaikan ke pedagang asal luar Ternate yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) agar segera mengurus dan ada pun yang mempunyai identitas ganda supaya bisa berdomisili di Ternate. Supaya para pedagang tidak susah di data.
“Karena sekarang kami lagi melakukan pendataan terhadap pedagang berdomisili Ternate dan penyampaian itu bukan hanya orang lokal tetapi juga seluruh orang diluar Ternate,” jelasnya.
Ia menyebutkan, bahkan kami juga berikan ruang terhadap pedagang asal Tobelo untuk berjualan di depan pasar Sabi-Sabi bahkan tempat tersebut hampir semuanya di isi oleh mereka.
“sekali lagi saya tidak ada niat untuk menyudutkan suku apa pun itu karena yang dilakukan itu melakukan sosialisasi lantaran di belakang jatiland mall akan di jadikan tempat wisata kuliner,” kadis kembali tegaskan.*(Abril).