BuletinMalut.com.TERNATE- Dinas Kesehatan (Dinkes) mengundang Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Republik Indinesia (RI) bawakan materi di pertemuan evaluasi program kesehatan tingkat Provinsi Maluku Utara.
Kepala Dinkes Maluku Utara, Idhar Sidi Umar, bahwa kegiatan tersebut membahas arah rencana kegiatan lantaran pihaknya mempunyai 1 program yang harus ditindak lanjut yaitu layanan integrasi layanan primer.
“Lebih fokus nanti tentang layanan itu dari Puskesmas dan kebanyakan garis besarnya berada di Pustu dan Posyandu supaya masyarakat diikut sertakan dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ujarnya, Senin (29/7/2024) kemarin.
Menurutnya, semua lintas sektor terutama Pustu harus giat melakukan pembinaan terhadap pencegahan supaya kesehatan masyarakat tetap terjaga. Dirinya mengakui untuk tenaga kesehatan yang bertugas dilapangan sudah dilakukan pelatihan.
Meski begitu, pelatihan kader tenaga di lapangan tidak akan berhenti untuk dilatih dan isentifnya selalu disalurkan. Bahkan juga terkait dengan pelayanan terintegrasi pihak bakal perintahkan seluruh kepala dinas di kabupaten/kota agar melakukan launching terkait satu layanan primer.
“Tahun 2025 nanti sudah miliki itu terkait layanan integrasi primer lantaran saat ini saya lihat semua Puskesmas sudah mulai bergerak terapkan hal ini,” bebernya.
Selain itu, terkait dengan evaluasi pihak dia lakukan untuk mengetahui program yang telah dilaksanakan mencapai target atau tidak. Menindak lanjuti program tersebut harus saling berkolaborasi antara 1 serta lainnya.
“Ada pun kendala-kendala yang dihadapi maka kami dari provinsi bakal turun ke lapangan melakukan advokasi terhadap seluruh pimpinan daerah atau instansi setempat agar pencairan anggaran dipercepat untuk pelayanan kesehatan,” tandasnya.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi, menjelaskan, dirinya sekarang mengupayakan transformasi kesehatan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan pelayanan.
Lanjutnya, transformasi kesehatan yang dimaksud bagaimana cara menguatkan sistim kesehatan dengan cara menyediakan layanan-layanan terhadap masyarakat.
“Transformasi kesehatan sendiri terdiri dari beberapa agenda yakni layanan primer, layanan rujukan, transformasi bidang layanan kesehatan, transformasi layanan kesehatan, transformasi SDM layanan kesehatan dan transformasi layanan teknologi kesehatan,” bebernya.
Dikatakan, bahkan di Maluku Utara sendiri saat ini sedang melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) seluruh kabupaten/kota yang dihadiri pimpinan instansi dari bawah sampai atas.
Ia menginginkan, agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara memperhatikan tempat layanan masyarakat dan juga kader tenaga kesehatan. Kalau kadernya bagus maka akan berdampak positif.
“Integrasi layanan primer ini bertujuan memperkuat pencegahan jangan sampai sakit bahkan juga jadwal skrining di sudah disiapkan di Puskesmas,” jelasnya.
Sehingga itu, Maria berharap supaya Dinas Kesehatan menerapkan 6 transformasi layanan kesehatan tersebut. Bahkan dirinya juga sering melakukan monitoring di rumah sakit terkait dengan indikator yang harus dilakukan perubahan.*(Ril/red).
