Buletinmalut.com TERNATE- Program Cek Fakta dan Masyarakat Anti Fitnah (Mafindo) Wilayah Maluku Utara (Malut) menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema,” Mengawal Demokrasi Indonesia Dalam Pemilu 2024 Dengan Mencegah dan Mengantisipasi Informasi dan Disinformasi”.
Turut hadir dalam kegiatan, Bawaslu Malut, Kesultanan Ternate, PMI Kota Ternate, Pelajar PII, LMND, Universitas Khairun, PGRI, Muslimat NU Kota Ternate, Aisyiyah Kota Ternate, HMI Cabang Ternate, PMII, KPU Malut, Pimpinan Wilayah Muhammdiyah Malut, Fatayat Kota Terrnate, AMAN Malut,Walhi Malut,GMNI, KAMMI, Pramuka, GMKI, Universitas Muhamdiyah Malut, AMSI Malut, LSM, JP3M Malut dan IMM Malut.
Koordinator Wilayah Mafindo Malut, Rifandi Umaternate, mengatakan, diskusi tersebut bertujuan membangun dan memperkuat gerakan kolaborasi diberbagai wilayah ini sebagai langkah strategis dalam memerangi hoaks menjelang pemilu 2024.
“Program Cek Fakta dan Mafindo wilayah Malut mengadakan diskusi terfokus dalam upaya memperkuat gerakan kolaborasi menuju pemilu 2024 yang bebas misinformasi dan disinformasi,” katanya, Sabtu (2/9/2023).
Menurutnya, sejak diluncurkan pada Mei 2018 kemarin, cekfakta.com didukung oleh Aliansi Jurnalis Indenpenden (AJI), Asosiasi Media Siber indonesia (AMSI) dan Mafindo telah bekerja sama dengan 25 perusahan media terkemuka. Kolaborasi ini telah berjalan selama 5 tahun.
Lanjutnya, tantangan dalam penyebaran dan penggunaan konten cek fakta masih cukup besar, terutama menjelang pemilu 2024 yang rentan terhadap ganguan informasi, ujaran kebencian, polarisasi, kampanye hitam dan ancaman manipulasi kecerdasan manipulasi.
“banyak hoaks yang ditemukan dalam media sebab media online juga menjadi sasaran untuk memberikan informasi tidak valid dan bersifat propoganda,” jelasnya.
Selain itu juga, pentingnya kanal cak fakta sehingga ada pusat klarifikasi ditingkat daerah terhadap hoaks berita bohong yang beredar.
Sementara Anggota Komisioner Bawaslu Malut, Adrian Yoro Naleng, mengatakan, harus berani melawan berita bohong serta mencari kebenarannya dan berani membagikan kebenaran tersebut.
Dikatakan, dalam rangka melawan hoaks diperlukan gerakan dari seluruh lapisan masyarakat dengan tagline jarimu mengawasi pemilu yang diharapkan partisipasi seluruh pihak dalam mengawal pemilu yang kondusif.
Secara terpisah, pimpinan Wilayah Muhammadiyah Malut, Suleman Saidi, menambahkan dengan singkat bahwa selain mengklarifikasi hoaks, perlunya tindak lanjut berupa sosialisasi dan tindakan kolaborasi.*(Abril).