BuletinMalut.com.TERNATE- Tim Hukum M. Tauhid Soleman, berkoordinasi di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Ternate cara penanganan kampanye hitam dan ujaran kebencian di Media Sosial (Medsos) selama proses tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Tim Hukum MTS, Mulyadi S .Awal, pihaknya mendatangi Bawaslu Kota Ternate untuk melakukan koordinasi berkaitan dengan black campaign dan hate speech.
Lanjutnya, koordinasi tersebut sangat erat kaitannya dengan tahapan Pilkada 2024, bagaimana saat ini banyak menggunakan Sosmed terkadang sering terdapat ujaran kebencian.
Dikatakan, bahwa pihaknya juga menyadari untuk tahapan proses kampanye tidak ada karena belum dilakukan pendaftaran secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Proses koordinasi tersebut adalah secara umum.
“Ini merupakan upaya koordinasi untuk mencegah terjadinya ujaran kebencian yang bagaimana hal tersebut bisa saja terjadi sebelum proses kampanye berjalan,” ujar Mulyadi, Senin (22/7/2024).
Ia menyebutkan, pada prinsipnya pihaknya menilai berkoordinasi itu perlu dilakukan. Terlapas dari itu pula, terkait dengan teknis, baik mitigasi dan lain sebagainya yang ada di Bawaslu Kota Ternate sebagai pengawas Pemilu.
Sementara, Iyan Matheis mendampingi Mulyadi, bahwa kedatangannya tersebut merupakan keterwakilan dari bakal calon Walikota Ternate, M. Tauhid Soleman.
“Tentu kami harapkan bukan hanya Tauhid Soleman saja tetapi juga disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi sukseskan Pemilu dan tidak melakukan kampanye hitam (black campaign) dan ujaran kebencian (hate speech),” jelasnya.
Secara terpisah, Ketua Bawaslu Kota Ternate, Kifli Sahlan, membenarkan terima baik audiensi dari tim bakal calon walikota Ternate M. Tauhid Soleman dengan agenda koordinasi.
Pihaknya juga, memberikan apresiasi pada Tim Hukum, M. Tauhid Soleman sudah datang berkoordinasi beberapa poin penting yang bagaimana untuk mencegah isu-isu negatif, hoax di medsos dan lainnya.
Menurut Kifli, ada 3 hal yang harus menjadi kesadaran secara bersama-sama yakni aspek penyelenggara, peserta dan pemilih. Dan salah satu dari representasi dari bakal calon juga memiliki niat yang baik. Untuk menepis isu sara pada konstetasi Pilkada serentak.
Untuk menepis hal negatif, ada beberapa referensi yang dirinya sampaikan bahwa tugas dari pihaknya untuk menangkal isu-isu yang dinilai profokatif pada masyarakat. Sehingga itu, menjadi tugas besar baginya dan disisi lain harus ada kesadaran secara umum.
“Menghindari isu negatif bisa tingkatkan kwalitas demokrasi untuk Pilkada di Ternate, sehingga Pilkada tahun 2024 ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tutup Kifli.*(Ril/red).